Menu

Senin, 30 Desember 2013

Terbukti Salah, Jangan Percaya Pada 7 Mitos Terkait Seksual Pada Pria Ini


Foto: Ilustrasi/Thinkstock






















Begitu banyaknya informasi yang tersebar seringkali tak menguntungkan, termasuk dalam urusan seks. Bagaimana tidak, jika belum terbukti maka informasi yang tersebar justru sebenarnya adalah salah.

Dilansir We Women, Sabtu (28/12/2013), berikut 7 mitos seks pada pria yang sebaiknya tak lagi Anda percaya:



Mitos 1: Pria hanya memikirkan seks saja
Pria dikatakan tidak akan pernah bisa menolak untuk diajak melakukan hubungan intim, bahkan bisa dibilang mereka akan selalu mau melakukannya. Termasuk jika mereka sedang memiliki banyak masalah atau mungkin sedang sakit kepala. Benarkah?

Salah. Meskipun mereka mungkin terlihat seperti itu, faktanya pria tetaplah manusia biasa yang memiliki sisi emosional layaknya wanita. Pria juga bisa merasa khawatir, stres dan kadang-kadang bahkan mereka tak mau melakukan hubungan intim.

Keputusan pria untuk melakukan hubungan intim rupanya juga bisa dipengaruhi oleh emosi. Ya, emosi pada pria turut mempengaruhi libido mereka. Jadi jangan panik jika suami seperti enggan melakukan hubungan intim. Mungkin saja ia sedang memiliki masalah, cobalah untuk ditanyakan secara baik-baik.

Mitos 2: Pria tidak pernah pura-pura orgasme
Faktanya, tak hanya wanita yang dikenal sering memalsukan orgasme. Pria juga kerap memalsukan orgasme saat melakukan hubungan intim, bahkan mungkin lebih sering daripada yang dipikirkan oleh wanita. Hanya 47 persen pria yang mengatakan mencapai orgasme selama penetrasi dan 3 persen mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami orgasme sekalipun selama melakukan hubungan intim.

Mitos 3: Ejakulasi selalu jadi penanda orgasme
Belum tentu. Faktanya ejakulasi dan orgasme tidak selalu terjadi bersamaan, begitu juga sebaliknya. Beberapa pria melaporkan kerap mencapai orgasme tanpa ejakulasi, yang disebut sebagai dry orgasm atau orgasme kering.

Mitos 4: Pria senang jika melewatkan foreplay
Sebagian wanita masih percaya bahwa pria hanya memiliki satu tujuan saat melakukan hubungan intim, yaitu untuk orgasme. Padahal nyatanya tak semua itu benar, pria tetap menyukai aktivitas foreplay ketika melakukan hubungan intim.

Foreplay selalu bisa membuat pria 'belajar' bagaimana caranya untuk menyenangkan Anda sebelum akhirnya mencapai tujuan utama, yaitu untuk orgasme.

Mitos 5: Soal Libido pria turun
Wanita seringkali membuat kesimpulan sendiri dengan cepat dan tak tepat jika pasangannya memiliki masalah seksual. Kebanyakan wanita akan merasa dirinya tak lagi menarik dan kepercayaan dirinya menurun drastis jika pasangannya tak bergairah atau tak bisa ereksi.

Padahal hampir 42 persen pria mengatakan mereka pernah memiliki masalah dalam ereksi. Faktor-faktor pemicu seperti stres, kelelahan, rasa malu, dan khawatir diketahui dapat mempengaruhi kemampuan pria dalam ereksi.

Mitos 6: Pria hanya menyukai wanita bertubuh sempurna
Tak bisa dipungkiri bahwa pria mudah 'tergiur' dengan sosok model wanita yang ada di majalah dan TV. Meskipun sempurna secara fantasi, namun rupanya tak semua pria mencari wanita dengan sosok seperti ini.

Pria juga memiliki banyak kriteria lain seperti kecerdasan, rasa humor, keanggunan dan inner beauty. Kebanyakan pria juga lebih memilih wanita dengan bentuk tubuh berlekuk, feminin, memiliki penampilan alami tanpa make-up, dan penuh percaya diri.

Mitos 7: Pria tidak romantis
Romantis di mata wanita mungkin seperti menyediakan ranjang dengan temaram lilin dan minyak pijat, meskipun kenyataannya mungkin tak pernah seperti itu.

Pria sebenarnya memiliki sisi romantis dalam dirinya, hanya saja apa yang ada dalam pikirannya mengenai romantis seringkali tak sama dengan apa yang dipikirkan oleh wanita.

Bagi pria, romantis memang penting. Namun di matanya ada beberapa hal lain yang lebih penting dalam bercinta, seperti chemistry, gairah, dan kemampuan untuk becanda serta tertawa. Ya, romantis bagi pria adalah ketika berada dalam momen indah bersama pasangannya dan bisa saling tertawa.http://health.detik.com




0 komentar :

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...