Rasanya yang segar saat dingin, membuat sebagian orang gemar mengonsumsisoft drink sebagai pelepas dahaga. Namun, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa bahaya soft drink sama dengan merokok.
Beberapa penelitian lainnya juga menjelaskan, kebiasaan minum soft drink dapat berdampak negatif pada kesehatan. Seperti obesitas, jantung, kerusakan gigi, gangguan ginjal, dan hati.
Para ilmuwan dari Center for Science in Public Interest mengatakan, sebotol atau sekalengsoft drink mengandung tambahan kadar gula yang tinggi, namun tidak memiliki nutrisi. Akibatnya, terlalu sering mengonsumsi soda bisa meningkatkan asupan kalori. Berbagai penelitian menunjukkan hobi mengonsumsi soft drink terkait dengan berat badan berlebih.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, untuk setiap kaleng soda yang diminum seorang anak tiap hari, risikonya adalah mereka akan mengalami obesitas hingga 60 persen.
Seperti yang dilansir Times of India, kebiasaan mengonsumsi soft drink berisiko diabetes tipe 2. Selain itu, penelitian lain menunjukkan soft drink dapat menghambat penyerapan kalsium sehingga mengakibatkan osteoporosis.
"Dalam minuman manis juga banyak mengandung kafein yang memiliki sifat adiktif. Setiap orang harus meningkatkan kesadaran mereka terkait ancaman kesehatan yang mirip dengan sifat adiktif pada produk tembakau," ujar Dr Lori Dorfman, ahli kesehatan masyarakat.
Peneliti menjelaskan, minum dua kaleng soft drink sehari telah terbukti menyebabkan masalah kerusakan hati dalam jangka panjang. Kondisi ini umumnya dijumpai pada pecandu alkohol. Kerusakan hati, pada akhirnya mengharuskan penderita untuk menjalani transplantasi hati, karena fungsi hati mereka tidak lagi dapat memproses sejumlah besar gula. (art)
http://life.viva.co.id
0 komentar :
Posting Komentar