Menu

Sabtu, 10 Maret 2012

Mitos Seks


Ada banyak mitos tentang seks yang sering kita dengar. Sebagian benar, tapi sebagian lainnya tak tepat. Berikut beberapa mitos yang kerap muncul:
Mitos 1:
Masturbasi tidak berdampak pada hubungan seks.
Kenyataannya:
Walaupun masturbasi tidak menimbulkan masalah yang serius dan tidak merusak tubuh, tetapi bila Anda melakukannya secara konstan, kemungkinan Anda tidak dapat mencapai orgasme melalui hubungan seks vaginal ataupun oral. Bila Anda biasa menggunakan tangan untuk melakukan masturbasi, kecil kemungkinan vagina yang basah dan lembut dapat menimbulkan sensasi yang Anda inginkan. Sebaiknya, hentikan masturbasi atau kurangi frekuensinya agar Anda dapat menikmati dan kembali peka dalam melakukan hubungan seks vaginal ataupun oral.
Mitos 2:
Kondom 100% aman.
Kenyataannya:
Kondom tidak 100% efektif, ditambah lagi pemakaian yang tidak tepat dapat menyebabkan kehamilan dan tertularnya penyakit kelamin. Pria sering menyimpan kondom di dalam dompet (sehingga kondom tertekan) dan atau di laci mobil (terkena panas) dan menyimpan kondom di tempat yang tidak memenuhi syarat yang bisa merusak efektivitasnya. Bila Anda ingin penggunaan kondom bermanfaat, pastikan Anda tahu persis masa berlakunya, ikuti instrukti yang tertulis dan pakailah sebelum penetrasi.
Mitos 3:
Anda tidak akan tertular penyakit melalui oral seks.
Kenyataannya:
Oral seks tidak berbeda dengan jenis-jenis hubungan seks lain, yaitu sama-sama dapat menularkan penyakit kelamin atau penyakit lain. Penyakit yang paling umum ditularkan melalui seks oral adalah virus, herpes, dan kutil pada genital. Selain itu juga penyakit-penyakit seperti HIV, gonorrhea, hepatitis, sipilis dan penyakit-penyakit lainnya.
Intinya, sebaiknya tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang tidak Anda ketahui latar belakang kehidupannya dan dengan orang yang belum pernah melakukan tes penyakit STD.
Mitos 4:
Semua wanita perdarahan pada saat pertama kali berhubungan intim.
Kenyataannya:
Yang menyebabkan wanita mengalami perdarahan pada saat pertama kali berhubungan seks adalah karena robeknya selaput dara. Selaput dara merupakan lapisan kulit yang sangat halus yang dapat dijumpai pada saat pembukaan vagina. Namun, selaput dara seorang wanita juga dapat robek bila yang bersangkutan melakukan olah raga sepeda, naik kuda atau bahkan karena masturbasi atau penggunaan tampon.
Intinya, bila wanita tidak mengalami perdarahan sesudah melakukan hubungan seks yang pertama kali tidak berarti bahwa dia tidak perawan.
Mitos 5:
Pria selalu memiliki rangsangan seks yang lebih tinggi daripada wanita.
Kenyataannya:
Rangsangan seks pada pria dan wanita beragam. Walaupun pria cenderung memiliki rangsangan seks yang lebih tinggi yang disebabkan oleh hormon testosteron yang mereka miliki, tidak sedikit wanita yang memiliki rangsangan seks yang tinggi yang juga disebabkan karena tingkatan testosteronnya. Selain itu, tidak sedikit pria yang biasa-biasa saja terhadap hubungan seks. Tingkatan hormon setiap orang berbeda-beda, dan ini bukan hanya karena masalah testosteron, tetapi juga karena faktor-faktor lain seperti stres ataupun rasa lelah yang dapat menghambat keinginan pria dalam berhubungan seks.
Intinya, cari pasangan yang dapat berbagi minat seksual yang sama.
Mitos 6:
Bila wanita tidak mengalami orgasme pada saat berhubungan seks artinya dia tidak menikmati hubungan seks tersebut.
Kenyataannya:
Sebagian besar wanita mengalami kesulitan dalam mencapai orgasme selama berhubungan seks. Orgasme pada wanita biasanya dapat terjadi melalui rangsangan pada klitoris dengan memakai jari. Berbeda dengan pria, wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat menikmati sensasi hubungan seks. Sering terjadi, pria mengalami orgasme lebih dahulu dari wanita, tetapi ini tidak berarti mereka tidak menikmati hubungan seks yang terjadi. Tentu saja mereka sangat ingin mencapai orgasme, tetapi bagi wanita, orgasme bukanlah segalanya. Yang penting, Anda dapat membuat hubungan seks tersebut menjadi hubungan istimewa yang tidak dapat mereka lupakan. Jangan perlihatkan kekecewaan Anda karena mereka tidak mengalami orgasme. Ini hanya akan membuat mereka berpura-pura mengalami orgasme.




Sumber : www.kompas.com

1 komentar :

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...