Puluhan ton daging busuk disita oleh kepolisian Cina. Salah satu dari daging selundupan itu adalah ceker ayam berbau tengik yang sudah kadaluwarsa pada tahun 1967.
20 ton daging busuk ini ditemukan polisi di toko makanan ilegal yang terletak di Cina Selatan. Ceker ayam yang sudah sangat kadaluwarsa diproses ulang dengan pemutih dan bahan kimia lainnya, untuk kemudian dijual lagi di Cina.
Kepolisian memergoki pegawai toko sedang membersihkan, menepuk-nepuk, dan memberi pemutih kepada ceker ayam yang tercatat dipotong pada tahun 46 tahun yang lalu.
Selain ceker, polisi juga menemukan babat sapi, tulang rawan, dan organ hewan kadaluwarsa lainnya. Puluhan ton daging ini diselundupkan lewat perbatasan negara tetangga Vietnam.
Seperti dirilis Kantor Berita Xinhua, kelompok penyelundup yang berbasis di Nanning, ibu kota wilayah otonomi Guangxi Zhuang, Cina selatan ini mampu meraup 16.000 yuan (sekitar Rp 26 juta) untuk setiap ton daging busuk. Mereka mencerahkan warna daging dengan pemutih dan menambah bobot daging hingga 50% dengan suntikan bahan kimia.
“Tempat pengolahannya sangat amis dan berbau busuk. Anda pasti tidak akan tahan berada disana lebih dari dua menit,” kata Li Jianmin dari Biro Keamanan Umum setempat.
Dalam 2 bulan terakhir, polisi menangkap 2 warga Rusia dalam kasus percobaan penyelundupan daging dari Mongolia. Mereka membawa 231 kaki beruang yang dihargai 2,8 juta yuan (sekitar Rp 4, 5
20 ton daging busuk ini ditemukan polisi di toko makanan ilegal yang terletak di Cina Selatan. Ceker ayam yang sudah sangat kadaluwarsa diproses ulang dengan pemutih dan bahan kimia lainnya, untuk kemudian dijual lagi di Cina.
Kepolisian memergoki pegawai toko sedang membersihkan, menepuk-nepuk, dan memberi pemutih kepada ceker ayam yang tercatat dipotong pada tahun 46 tahun yang lalu.
Selain ceker, polisi juga menemukan babat sapi, tulang rawan, dan organ hewan kadaluwarsa lainnya. Puluhan ton daging ini diselundupkan lewat perbatasan negara tetangga Vietnam.
Seperti dirilis Kantor Berita Xinhua, kelompok penyelundup yang berbasis di Nanning, ibu kota wilayah otonomi Guangxi Zhuang, Cina selatan ini mampu meraup 16.000 yuan (sekitar Rp 26 juta) untuk setiap ton daging busuk. Mereka mencerahkan warna daging dengan pemutih dan menambah bobot daging hingga 50% dengan suntikan bahan kimia.
“Tempat pengolahannya sangat amis dan berbau busuk. Anda pasti tidak akan tahan berada disana lebih dari dua menit,” kata Li Jianmin dari Biro Keamanan Umum setempat.
Dalam 2 bulan terakhir, polisi menangkap 2 warga Rusia dalam kasus percobaan penyelundupan daging dari Mongolia. Mereka membawa 231 kaki beruang yang dihargai 2,8 juta yuan (sekitar Rp 4, 5
0 komentar :
Posting Komentar