Saat Perang Dunia II, Poon Lim kelahiran Hainan, China, bekerja di kapal dagang Inggris, SS Ben Lomond. Tanggal 23 November 1942, ketika berlayar di Samudra Atlantik, kapal selam U-boat Jerman mentorpedo kapalnya.
Sebelum meledak dan karam, Lim mengambil jaket pelampung dan melompat ke laut. Dua jam di laut, ia menemukan rakit kayu beserta beberapa kaleng biskuit, 40 liter air, cokelat, sekantung gula, petasan suar, tempat rokok dan senter listrik.
Persediaan semakin menipis, Lim bertahan hidup dengan menampung air hujan. Ia membuat pisau dari kaleng dan menganyam tali untuk kail yang dibuat dari paku rakitnya. Ia juga meminum darah dari burung dan hati ikan hiu.
Sebenarnya ada dua kesempatan ia bisa diselamatkan. Pertama ketika sebuah kapal barang melintas, tetapi mereka tidak mempedulikannya karena ia berasal dari ras lain. Kedua pesawat patroli Amerika. Pesawat itu menjatuhkan pelampung tetapi karena badai besar ia urung mendapatkan penyelamatan.
Lim juga pernah terlihat oleh seorang awak U-boat yang ketika itu latihan menembak burung camar.
5 April 1943, rakit Lim mendekati daratan dan tiga nelayan Brasil menyelamatkannya. Lim bertahan selama 133 hari di lautan. Ia dirawat di rumah sakit sebelum kembali ke Inggris.
Ketika diberitahu bahwa tidak ada orang yang bisa selamat bertahan dalam waktu selama itu di laut, Lim menjawab, "Saya berharap tidak ada yang akan pernah memecahkan rekor itu."
Raja George VI memberikan medali Kekaisaran Inggris. Royal Navy memasukkan kisahnya pada buku manual teknik bertahan hidup. Setelah perang usai, Lim memutuskan pindah ke Amerika dan meninggal tanggal 4 Januari 1991 di usia 72 tahun.
Kisah Poon Lim menjadi kisah nyata bagaimana manusia bisa bertahan hidup di keganasan samudera, versi nyata dari film "Life of Pi"_http://forum.viva.co.id/
0 komentar :
Posting Komentar